Wednesday 6 June 2012

Tujuan Penciptaan Manusia

          Keberadaan manusia dimuka bumi ini bukanlah untuk main-main, senda gurau, hidup tanpa arah atau tidak tahu dari mana datangnya dan mau kemana tujuannya. Manusia yang merupakan bagian dari alam semesta inipun diciptakan untuk suatu tujuan. Dan tujuan penciptaan manusia adalah untuk menyembah kepada Allah SWT. Penyembahan manusia kepada Allah lebih mencerminkan kebutuhan manusia terhadap terwujudnya suatu kehidupan dengan tatanan yang baik dan adil. Karena munusia yang diciptakan Allah sebagai makhluk yang paling canggih, mampu menggunakan potensi yang dimilikinya dengan baik, yaitu mengaktualisasikan potensi iman kepada Allah, menguasai ilmu pengetahuan, dan melakukan aktivitas amal soleh, maka manusia akan menjadi makhluk yang paling mulia dan makhluk yang berkualitas dimuka bumi ini sesuai dengan fitrahnya masing-masing.
          Secara rinci, sebab-sebab kemuliaan manusia itu adalah:
1. Bahwa manusia tidak berasal dari jenis hewan sebagaimana dikatakan dalam teori evolusi, melainkan berasal dari Adam yang diciptakan dari tanah.

2. Dibandingkan dengan makhluk lain, manusia memiliki bentuk fisik yang lebih baik, sekalipun ini bukan perbedaan yang fundemental (Q.S at-Tin:4)

3. Manusia memiliki jiwa dan rohani, yang didalamnya terdapat rasio, emosi dan konasi. Dengan akal, manusia berfikir dan berilmu, dengan ilmu manusia menjadi maju. Bahkan dengan ilmu manusia menjadi lebih mulia dari pada jin dan malaikat, sehingga mereka diminta oleh Allah untuk sujud, menghormati kepada manusia, yakni Adam a.s (Q.S al-Baqarah:31-34)

4. Manusia diikat oleh Allah sebagai khalifah dimuka bumi dengan tugas menjadi penguasa yang mengelola dan memakmurkan bumi beserta isinya dengan sebaik-baiknya (Q.S al-Baqarah:30)

5. Diciptakannya segala sesuatu dimuka bumi ini oleh Allah adalah untuk kepentingan manusia itu sendiri (Q.S al-Baqarah:29)

6. Manusia diberi beban untuk beragama (islam) sebagai pedoman untuk melaksanakan tugas kekhalifahannya. Karenanya, manusia akan diminta pertanggung jawaban atas pelaksanaan tugasnya tersebut. (Q.S al-Qiyamah:36)

Sumber Hukum Formil dan Hukum Dagang

          Sumber hukum formil adalah tempat dipertemukannya aturan hukum untuk menyelesaikan masalah-masalah hukum. Menurut ilmu pengetahuan hukum(Recht Dwetenschaft) terdiri dari 5 pasal yaitu Undang-Undang, traktat, yurisprudensi, dokrin dan kebiasaan.
1. Undang-Undang
Menurut ilmu tentang hukum Undang-Undang dibedakan menjadi Undang-Undang Formil dan Undang-Undang materil.
Undang-Undang dalam arti formil adalah suatu produk peraturan perundang-undangan yang ditinjau dari bentuknya dibuat oleh badan yang berwenang yaitu presidan bersama DPR.Dan Undang-Undangan  materil adalah suatu produk perundang-undangan yang ditinjau dari isinya, mengikat secara umum masyarakat.
2. Traktat
 Traktat adalah perjanjian antar negara bisa berbentuk bilateral apabila dibuat oleh dua negara dan multilateral yang dibuat oleh lebih dari dua negara. Apabila traktat telah dibuat dan memenuhi syarat-syarat traktat maka traktat berlaku sebagai Undang-Undang bagi negara peserta.
3. Yurisprudensi
Yurisprudensi adalah keputusan hakim yang sudah mempunyai kekuatan hukum pasti (ikhraft van gewijsdezaak). Tidak dapat dibandingkan dengan hukum biasa, seorang hakim diIndonesia bebas, tidak terikat dengan putusan hakim sebelumnya.
4. Dokrin
Dokrin adalah sumber hukum formil yang membantu para ahli khususnya para  penegak hukum.
5.Kebiasaan
Kebiasaan adalah pola prilaku manusia yang telah melembaga warga masyarakat telah sepakat atau sengaja mengulang-ngulang kebiasaan tersebut dan mentaati, apabila menyimpang dikenakan sanksi.
Kebiasaan dalam dunia perdagangan disebut BBB, kebiasaan mengikat para pihak dalam perjanjian dirumuskan dalam pasal 1339 KUHPerdata, yang intinya didalam suatu perjanjian yang mengikat diantara para pihak tidak hanya yang semata-mata yang termasuk dalam perjanjian tetapi juga kebiasaan dan kepatutan-kepatutan yang ditunjuk oleh Undang-Undang.

Tuesday 5 June 2012

Trik Agar Siapa Pun Mengikuti Saran Anda

             Semua orang pada dasarnya mampu untuk memberikan saran.., namun tidak semua orang akan mendengarkan saran dari gagasan anda., jika hal ini terjadi.,, apa yang anda alami..? frustasikah.,, atau kecewa karena merasa tidak dihargai..?? hiiiks...hiikkks..,,
             Nak tahu bagaimana triknya agar siapapun mengikuti saran anda..,,??
yook mari.,, saya akan berbagi pengalaman..,:D

             Kunci yang saya pegang agar teman curhat, teman diskusi, atau lawan bicara saya mengikuti saran saya adalah.,, "emosi, dan strategi".,
maksudnya kita harus memancing emosinya ketika membujuk., walaupun kita memberikan pendapat yang sangat rasional dan logis, namun kita tidak mampu membangkitkan emosinya maka kita akan menemukan banyak kesulitan dalam membujuknya karena 90% dari keputusan yang kita ambil didasarkan pada emosi,  selanjutnya menggunakan logika untuk membenarkan tindakan-tindakan tersebut.
             Selain dengan membangkitkan emosi-emosi  yang kuat, akan lebih efektif jika kita menawarkan rencana permainan khusus. Begini ni alur tindakan dalam melakukannya..,, :P
             Pada dasarnya kita akan merasa nyaman dan aman jika kita telah mengetahui secara jelas dan rinci langkah-langkah yang harus kita tempuh, begitu juga dalam memberikan saran, berikanlah lawan bicara kita motivasi untuk bergerak maju dan arah yang harus dituju, berikan juga peta untuk sampai kesana., dapat berupa gambaran pemikiran.
Dan yang perlu diingat, tak semua orang mau mendengarkan saran dari seseorang yang sok tahu. Salah satu cara terbaik dalam memberikan saran adalah menunjukkan bahwa anda sendiri tidak yakin bisa menjawab semua pernyataan. Dengan begitu kita akan dianggap lebih tulus dan dapat dipercaya, dan cara terbaik untuk mengungkapkan saran adalah dengan mengatakan "ada hal-hal yang ku ketahui dengan menduga-duga, dan ada hal-hal yang ku ketahui dengan persis, dan yang ku utarakan ini adalah yang benar-benar ku ketahui.

Semoga bermanfaat...,,! :D

Monday 4 June 2012

Etika, Moral dan Akhlak

PENGERTIAN AKHLAK, ETIKA DAN MORAL

Akhlak
            Secara etimologi akhlak itu berarti perangai, adat, tabiat, atau sistem prilaku yang dibuat.
Akhlak secara kebahasaan bisa baik juga bisa buruk tergantung kepada tata nilai yang dipakai sebagai landasannya, meskipun secara sosiologis di Indonesia kata akhlah sudah mengandung konotasi baik, jadi " orang yang berakhlak" berarti orang yang berakhlak baik. Sebenarnya kata akhlak baik dapat disebut dengan akhlak al-karomah sedangkan yang buruk disebut dengan akhlak mazmumah.

Etika
           Secara Etimologi kata "etika" berasal dari bahasa Yunani kuno "ethos" yang artinya adat kebiasaan sama dengan akhlak, dalam arti bahasa. Artinya etika adalah sebuah pranata perilaku seseorang atau sekelompok orang, yang tersusun dari suatu sistem nilai atau norma yang diambil dari gejala-gejala alamiah masyarakat kelompok tersebut.
Etika juga dapat digolongkan sebagai ilmu pengetahuan normatif yang bertugas memberikan pertimbangan perilaku manusia dalam masyarakat apakah baik atau buruk dan benar atau salah. (Ibarani, 2003;112)

Moral
         Moral berasal dari kata lain "Mos" dan "Mores" (bentuk jamaknya) berarti adat atau cara hidup. Moral adalah tindakan manusia yang sesuai dengan ide-ide umum (masyarakat) yang baik dan wajar. Moral dan etika memiliki kesamaan dalam baik dan buruk.
Ada perbedaan diantara moral dan etika , yaitu etika  lebih bersifat teoritis sedangkan moral masih bersifat praktis ( Suryana, 1997:118)