Aliran mu'tazilah merupakan salah satu aliran teologi dalam islam yang dapat dikelompokkan sebagai kaum rasionalis islam. Aliran ini muncul sekitar abad pertama hijriah, dikota basrah, yang waktu itu menjadi kota santra ilmu pengetahuan dan kebudayaan islam, dengan demikian banyak penganut islam maka banyak pula musuh-musuh yang ingin menghancurkannya baik dari internal umat islam secara politis maupun dari eksternal umat islam secara dogmatis.
Untuk mengetahui corak rasional kaum mu'tazilah dapat dilihat dari ajaran-ajaran pokok yang berasal darinya yakni Al-ushul Al-Khamsah ajaran ini berisi tauhid, Al-'adlu, Al-wa'du dan Al-wa'idu, Al-Manzilah baina Al-Manzilataini dan Amar Ma'ruf nahyi munkar.
Dalam hal attauhid (kemahaesaan Tuhan), merupakan ajaran dasar terpenting bagi kaum mutazilah. Bagi mereka, Tuhan dikatakan Maha Esa jika ia merupakan zat yang unik, tiada satupun yang serupa dengan Dia, oleh karena itu mu'tazilah menolak paham Antropomorphisme / Al-tajassum, yaitu paham yang menggambarkan Tuhan menyerupai makhluknya dan untuk menghindari paham ini, mu'tazilah melakukan interpretasi metaforis terhadap ayat-ayat Al-Quran. Mereka juga menolak paham beatific vision yaitu pandangan bahwa Tuhan dapat dilihat diakhirat nanti ( dengan mata kepala ).
Satu-satunya sifat Tuhan yang betul-betul tidak mungkin ada pada makhluknya adalah sifat qadim. Faham ini mendorong mu'tazilah untuk meniadakan sifat-sifat Tuhan yang mempunyai wujud sendiri diluar dzat Tuhan.
No comments:
Post a Comment